Jodoh?
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata tersebut? Yah, mungkin untuk
beberapa orang beranggapan bahwa jodoh sudah ada di tangan Tuhan. Tetapi tak jarang
pula orang-orang yang berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan jodohnya
dengan segera. Mereka yang tidak mempunyai kesabaran yang cukup akan memilih
untuk mencari pasangannya sendiri ketimbang harus menyandang status jomblo nya
yang terlalu lama. Lalu, bagaimana dengan datangnya jodoh? Apakah kita harus
menunggu sampai Tuhan mempertemukan atau malah mencarinya?
Sama
seperti kita mengejar cita-cita, jodoh pun harus dikejar. Memang pada
prinsipnya, Tuhan lah yang menentukan keberhasilan bahwa orang tersebut
berjodoh atau tidak dengan pujaan hatinya. Banyak orang mengatakan bahwa jodoh
merupakan misteri, dikarenakan bahwa kita tidak mengenal diri kita sendiri,
tidak percaya dengan Iman kita dan terkadang kita berpikir bahwa kita takut
akan mendapatkan jodoh yang tidak sesuai.
Maka
dari itu, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pasangan yang
sesuai dengan keinginan dan harapan mereka. Biasanya, mereka yang tergesa-gesa
untuk mengambil keputusan, tidak akan merasakan kepuasan di tahap-tahap hubungan
selanjutnya. Seperti mereka yang melihat pasangan hanya dari paras rupawan
tanpa mengetahui latar belakang bahkan sifatnya. Hal ini akan berdampak buruk
bagi mereka yang benar-benar serius dalam menjalin sebuah hubungan.
Tidak
hanya remaja dan orang dewasa saja yang akrab dengan ungkapan jodoh. Bahkan,
anak SD hingga SMA yang notaben nya belum cukup umur, kini telah banyak
terlihat bahwa mereka sudah memiliki hubungan yang serius. Hal ini tidak lain
disebabkan oleh fakor-faktor yang membentuk kepribadian mereka, seperti
lingkungan dan gaya hidup.
Faktor
lingkungan sangat berpengaruh pada kita. Dimana kita hidup dan dengan siapa
saja kita bersosialisasi setiap harinya akan membentuk diri kita tidak jauh
dari mereka. Dan juga karena faktor gaya hidup, bagaimana kita diperlakukan dan
bagaimana cara kita memperlakukan orang lain. Faktor gaya hidup biasanya juga
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Mereka yang dikategorikan memiliki gaya hidup
yang mewah akan tampil dengan serba bagus dan menarik. Sebaliknya, mereka yang
tampil apa adanya akan dikategorikan sebagai seseorang yang memiliki gaya hidup
sederhana.
Hal
ini yang dapat menimbulkan suatu persoalan, dimana banyak orang lebih tertarik
berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup mewah daripada dengan
orang-orang yang memiliki gaya hidup sederhana. Biasanya, orang-orang yang
memiliki gaya hidup mewah memiliki pengalaman yang lebih dari orang-orang yang
memiliki gaya hidup sederhana, hal itu yang menyebabkan orang-orang dengan gaya
hidup mewah memiliki sifat berkomunikasi yang lebih terbuka daripada
orang-orang dengan gaya hidup sederhana.
Jika
ditarik garis besar ke arah jodoh, sudah jelas bahwa tingkat ekonomi seseorang
berpengaruh pada sosok jodoh yang akan didapatkan. Uniknya, masyarakat yang
memiliki gaya hidup sederhana tidak bodoh dengan hal tersebut. Mereka akan
menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, termasuk
jodoh. Salah satu senjata bagi mereka para jomblowan dan jomblowati yaitu Media
Sosial.
Media
sosial merupakan senjata yang ampuh untuk mendapatkan jodoh. Kita tidak perlu
malu lagi untuk bertanya nomor HP kepada
orang yang baru dikenal, karena kita dapat melacak beberapa media sosialnya
dengan mudah dan cepat ataupun berkenalan secara online, tanpa harus bertatap
muka. Saat ini, media sosial layaknya biro jodoh dalam bentuk elektronik dan
online, bahkan kita dapat melakukan seleksi jodoh tanpa harus mengetahui wujud
mereka. Berikut akan dijelaskan beberapa media sosial yang memiliki perhatian
yang cukup tinggi dalam pencarian jodoh.
1.
FACEBOOK
Media
sosial yang paling sering digunakan untuk mendapatkan jodoh yaitu Facebook.
Siapa yang tak kenal dengan media sosial dengan pengguna terbanyak yang satu
ini. Bagaimana tidak, kita hanya perlu membuat e-mail untuk membuat akun di media sosial Facebook. Bahkan, karena saking mudahnya membuat akun di media
sosial ini, tak jarang setiap orang mempunyai 2 akun Facebook atau bahkan lebih. Sebagian dari mereka mempunyai beberapa
akun memang untuk keperluan-keperluan tertentu, seperti jual-beli online, share info, atau bahkan hanya untuk gaming. Akan tetapi, banyak pula mereka
yang memiliki 2 akun atau lebih hanya untuk menggoda atau berkenalan dengan
seseorang yang sudah ditargetkan. Hal ini dikarenakan mereka kurang percaya
diri dan bisa jadi mereka malu dengan apa yang mereka miliki, sehingga harus
menyamar menjadi orang lain dengan foto dan identitas palsu.
Dengan
mudahnya, mereka merubah fungsi Facebook yang
awalnya untuk saling berkomunikasi dan saling berbagi informasi menjadi sarana
biro jodoh online. Apalagi, Facebook memberikan
suatu fitur yang dapat memberikan suatu kode ketertarikan pada orang lain.
Fitur ini dinamakan ‘colek’, hal ini seperti layaknya menyapa, akan tetapi dalam
bentuk visual. Mirisnya, banyak pengguna akun ini memasang status hubungannya
dengan seseorang yang belum dikenal, atau bahkan belum pernah ditemui.
Pencarian
jodoh online di Facebook semakin
marak dengan adanya grup dan halaman. Dimana para penggunanya dapat berkumpul
dengan sesama yang memiliki satu tujuan. Seperti contoh, banyak grup di Facebook yang menamakan grupnya ‘Cari
Jodoh’, ‘Grup Khusus Jomblo’ dan sebagainya yang dapat menumbuhkan hasrat untuk
bergabung dan mencari jodoh, khususnya para jomblowan dan jomblowati. Setelah
bergabung di grup tersebut, member
baru akan dipertemukan dengan para pengguna lainnya yang memiliki tujuan yang
sama, yaitu mencari jodoh. Menurut survey yang telah dilakukan pada 20 anggota
di salah satu grup pencarian jodoh di Facebook,
4 orang mengatakan bahwa mereka bergabung di grup tersebut karena mereka
memiliki rasa ingin tahu yang tidak tertahankan, 5 orang mengatakan bahwa
mereka telah diundang oleh seorang teman Facebook
nya, dan 11 orang sisa nya mengatakan bahwa mereka sengaja mencari grup
tersebut dan bergabung untuk mendapatkan jodoh. Hal tersebut sudah dapat
dipastikan akan menimbulkan tingkat kegiatan ‘kopi darat’ yang tinggi di
kalangan jomblowan dan jomblowati. Kopi darat yaitu pertemuan 2 orang atau
lebih yang sebelumnya telah saling mengenal hanya melalui dunia maya. Kegiatan
ini dapat berdampak positif bagi mereka yang serius untuk menjalani ke jenjang
selanjutnya. Tetapi, dapt juga berdampak negatif bagi mereka yang hanya menjadi
korban para predator di dunia maya.
Seperti
kasus yang dialami seorang remaja putri berusia 13 tahun asal Bandung. Remaja
cantik tersebut diculik oleh teman Facebook-nya.
Pelaku sengaja mengubah nama dan fotonya demi memikat korban. Bahkan dia sempat
menjanjikan sejumlah uang agar korban mau menjadi pacar pelaku yang bekerja
sebagai seorang sopir angkutan tersebut.
Dari
contoh kasus tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua para pengguna media
sosial Facebook menggunakan informasi
yang benar. Hanya demi status hubungan, mereka para Facebook Predator nekat merubah segala informasi dirinya menjadi
sosok yang dapat dianggap lebih.
2.
BBM
Dari
Facebook kita beralih ke BlackBerry Messenger, atau yang sering
disebut dengan BBM. Jika di Facebook kita
dapat menambahkan teman dan berkenalan dengan orang asing secara mudah, tidak
hal nya dengan BBM. Media sosial ini memberikan sebuah pin yang berbeda kepada
setiap penggunanya, dimana pin tersebut digunakan layaknya nomor HP. Namun, kita tidak bisa berteman
sembarangan dengan orang asing, karena kita dapat menyeleksi siapa saja yang
perlu diterima atau ditolak untuk menjalin sebuah pertemanan di BBM.
Disini,
BBM menyediakan fitur Broadcast Message,
dimana fitur tersebut seharusnya digunakan untuk membagikan informasi secara
luas ataupun menyebarkan suatu hal yang penting kepada teman-teman di BBM.
Namun, bagi para jomblowan dan jomblowati, fitur ini sering digunakan untuk
menyebarkan pin BlackBerry antar
teman, dengan alasan agar menambah lebih banyak teman dan relasi. Di balik itu,
mereka para pencari jodoh sedang melakukan kegiatannya. Sehingga, kita
khususnya para remaja banyak memiliki teman di BBM yang tidak diketahui
asal-usul nya, bahkan belum pernah bertemu. Hal ini merupakan hal yang
menyimpang, karena fitur yang seharusnya digunakan untuk suatu hal yang
positif, berubah menjadi fitur pendukung kegiatan pencarian jodoh online.
3.
INSTAGRAM
Instagram
merupakan media sosial dimana penggunanya dapat mengonsumsi gambar dan video
yang dibagikan oleh pengguna lain. Beberapa fitur yang disuguhkan oleh media
sosial ini yaitu like, comment dan direct message.
Like digunakan
untuk simbol bahwa kita menyukai apa yang diposting oleh pengguna lain, Comment berfungsi untuk mengomentari apa
yang diposting oleh pengguna lain, dan DM
atau Direct Message digunakan para
pengguna untuk mengobrol dengan pengguna lain secara tertutup atau rahasia.
Fitur DM ini sangat mendukung para predator untuk melancarkan aksinya.
Karena bersifat obrolan pribadi, predator
tidak sungkan-sungkan lagi untuk berkenalan secara intensif. Selain itu,
terdapat pula fitur tanda atau tags,
dimana pengguna dapat melihat berbagai foto atau video yang berhubungan dengan
tanda yang dicantumkan, seperti contoh #Jakarta kita dapat mengetahui foto atau
video apapun mengenai Jakarta. Fitur ini pun disalahgunakan oleh para predator untuk mencari mangsa ataupun
menambah relasi antar predator. Di setiap foto atau video yang mereka posting,
mereka akan menambahkan #Single #Jomblo #CariJodoh #TextMe dan sebagainya demi mendapatkan pasangan, atau bahkan mereka
yang mencari di kotak pencarian dengan tanda-tanda semacam itu.
4.
PATH
Media
sosial yang diliris pada November 2010 ini sudah tidak asing lagi bagi telinga
anak muda jaman sekarang. Bagaimana tidak, Path memberikan fitur yang cukup
lengkap untuk dinikmati penggunanya. Kita dapat mengetahui banyak hal yang
sedang teman kita lakukan, asalkan mereka membagikannya untuk konsumsi publik.
Mulai dari apa yang teman kita tulis dalam kutipannya, lagu apa yang sedang
didengar oleh teman kita, film apa yang sedang ditonton, buku apa yang sedang
dibaca, sedang berada dimana teman kita, dan bahkan kita dapat mengetahui jam
berapa teman kita tertidur dan terbangun. Tak ingin kalah oleh media sosial
lainnya, Path juga menyediakan fitur untuk membagikan foto atau video.
Lalu,
bagaimana cara predator mencari mangsa di media sosial Path? Biasanya, mereka
para jomblowan dan jomblowati mencari mangsanya melalui teman dari teman kita
di Path. Jadi, foto teman kita akan muncul dibawah postingan milik kita saat
mereka menyukai apa yang kita posting. Dan jika mereka para jomblowan dan
jomblowati tertarik dengan teman kita, mereka langsung dapat menambahkan teman
kita sebagai teman mereka di Path. Tak sampai disitu, biasanya mereka para
jomblowan dan jomblowati melengkapi fitur Path dengan fitur Path Talk, yaitu pesan langsung yang
bersifat tertutup. Untuk melanjutkan kegiatannya, biasanya mereka meminta nomor
telepon, ID Line bahkan pin BBM.
Tak
hanya 4 media sosial di atas, masih banyak media sosial online yang digunakan
para jomblowan dan jomblowati untuk mencari jodoh mereka. Bahkan tak sedikit
website yang menyajikan fitur chat room hingga video chat. Hal tersebut semakin
mendukung para predator untuk menjalankan kegiatannya dengan mudah. Semoga
dengan hal ini media sosial yang ada menerapkan sistem-sistem yang dapat
mengurangi atau bahkan menghalangi para predator untuk mencari para korbannya
di sosial media.